![]() |
Foto Ilustrasi Pedagang Cabai |
TOBA, INDONESIA — Harga cabai merah di pasar tradisional Kabupaten Toba mengalami fluktuasi yang tidak menentu dalam seminggu terakhir, menyebabkan para pedagang merugi. Kondisi ini membuat para pedagang merasa seperti membeli lotre, di mana harga bisa berubah drastis dalam hitungan jam.
K Tambunan, seorang pedagang di Pasar Tradisional Balige, Toba, mengungkapkan bahwa harga cabai merah saat ini berkisar antara Rp80.000 hingga Rp85.000 per kilogram. Harga ini dapat anjlok atau naik secara tiba-tiba, meskipun stok cabai dari sentra produksi seperti Dolok Sanggul, Humbang Hasundutan, sebenarnya melimpah.
Menurut K Tambunan, stok cabai yang melimpah di Dolok Sanggul tidak menjamin harga stabil karena adanya kendala dalam distribusi. Para "toke" (tengkulak) kecil menahan pasokan sambil menunggu "toke" besar dari luar kota yang diharapkan bisa membeli dengan harga lebih tinggi. Akibatnya, penyaluran cabai ke daerah sekitar Danau Toba, termasuk Toba, menjadi terbatas dan harganya tidak menentu.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi dan Perindustrian (Koperindag) Toba, Dora Sibarani, membenarkan situasi ini. Ia menyatakan bahwa harga cabai merah di pasar tradisional Toba sangat sulit diprediksi.
"Seminggu terakhir harga cabai telah beberapa kali mengalami naik turun dalam per kilogram. Harga tertinggi mencapai Rp100.000 dan terendah Rp60.000," jelas Dora.
Pada hari Senin (15/9/2025), harga cabai merah tercatat sebesar Rp85.000 per kilogram. Fluktuasi harga ini menjadi tantangan serius bagi stabilitas ekonomi pedagang dan konsumen di wilayah Toba.
Post A Comment:
0 komentar saat ini,tambahkan komentar