KABARTAPANULI.COM - Labuhanbatu – Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Labuhanbatu terus memburu delapan pelaku yang diduga terlibat dalam kasus penyekapan dan pemerkosaan terhadap seorang siswi SMA berinisial RCV (17), warga Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara. Hingga saat ini, pihak kepolisian baru berhasil menangkap dua pelaku yang terlibat dalam aksi keji tersebut.
Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Teuku Rivanda Ikhsan menyatakan bahwa pihaknya masih terus mencari keberadaan delapan orang lainnya. "8 orang lagi yang masih kami cari," ujar Teuku Rivanda, Senin (9/9/2024).
Dua pelaku yang telah diamankan adalah PIJ (21), seorang karyawan swasta asal Dusun Aek Mardua, Desa Bandar Tinggi, Kecamatan Bilah Hulu, dan SZ (23) dari Desa Pondok Indomie, Kecamatan Bilah Hulu. PIJ diduga merupakan mantan kekasih korban, yang berperan penting dalam memperkenalkan korban kepada pelaku utama dan juga terlibat langsung dalam aksi pemerkosaan tersebut bersama delapan orang lainnya.
"Pelaku PIJ adalah mantan kekasih korban, dia juga yang memberikan nomor korban kepada pelaku utama," jelas Teuku Rivanda.
Video Kekerasan terhadap Terduga Pelaku Beredar
Sebelumnya, beredar video di media sosial X (dulu Twitter) yang menunjukkan dua pria sedang dihajar massa karena diduga terlibat dalam kasus penculikan dan pemerkosaan terhadap korban. Dalam video yang diunggah akun @sutanmangara pada Minggu (8/9/2024), terlihat puluhan warga yang memukuli kedua terduga pelaku hingga mereka terduduk di lantai, menutup kepala dengan kedua tangan mereka.
Akun tersebut juga menyebut bahwa korban disekap dan diperkosa bergilir oleh sepuluh pria di dua lokasi berbeda, yakni di sebuah rumah sewa dan area perkebunan kelapa sawit.
Korban Berhasil Ditemukan Setelah Mengirim Lokasi
Kasi Humas Polres Labuhanbatu AKP Syafrudin menjelaskan, kejadian ini bermula pada Jumat malam (6/9/2024), ketika korban tidak kunjung pulang ke rumah. Keluarga korban yang khawatir akhirnya menerima lokasi terakhir korban melalui fitur berbagi lokasi dari salah satu teman korban.
Korban akhirnya ditemukan di sebuah warung di Kampung Sipirok, Kelurahan Bakaran Batu. Di sana, korban mengakui bahwa dirinya telah disekap dan diperkosa bergilir oleh para pelaku di dua lokasi berbeda, yaitu di sebuah rumah dan area perkebunan kelapa sawit.
"Korban mengaku disekap dan menjadi korban persetubuhan oleh belasan pria di dua lokasi tersebut," ujar AKP Syafrudin.
Polisi Berjanji Tindak Tegas Para Pelaku
Setelah mendengar pengakuan korban, keluarga korban beserta warga setempat melakukan pengintaian di rumah yang disebut oleh korban pada Sabtu malam (7/9/2024). Kedua pelaku kemudian berhasil disergap dan sempat menjadi sasaran kemarahan massa yang geram dengan tindakan biadab mereka.
Saat ini, Polres Labuhanbatu terus melakukan penyelidikan untuk mengejar para pelaku lainnya. "Kami akan bertindak tegas dalam kasus ini. Pengamanan dua pelaku adalah langkah awal untuk mengungkap seluruh pelaku yang terlibat dalam kejahatan ini," tegas AKP Syafrudin.
Pihak kepolisian berkomitmen untuk menindak tegas setiap bentuk kejahatan, terutama yang melibatkan tindak kekerasan seksual.
Post A Comment:
0 komentar saat ini,tambahkan komentar