Artikel "Kabupaten Toba"
Tampilkan postingan dengan label Kabupaten Toba. Tampilkan semua postingan

Bupati Toba Effendi Sintong Panangian Napitupulu wakil bupati Audi Murphy Sitorus dan  Kapolres Toba AKBP Vinsensius Jimmy Paparaga SIK


Toba, 15 Mei 2025 – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah pusat belum juga terlaksana di Kabupaten Toba hingga saat ini. Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Bupati Toba, Audi Murphy Sitorus, saat berkantor di Desa Tarabunga, Kecamatan Tampahan, pada Rabu (14/5/2025).

Audi mengungkapkan bahwa penyebab utama mandeknya pelaksanaan program MBG di daerah tersebut adalah rendahnya partisipasi dari pihak pengusaha lokal. Banyak dari mereka merasa belum siap karena belum pernah menjalankan program serupa dan khawatir terhadap sistem pengawasan ketat yang diterapkan.

“Banyak pengusaha di Kabupaten Toba belum berani menjadi pelaksana kegiatan karena belum memiliki pengalaman menjalankannya dan program ini diawasi sangat ketat,” jelas Audi Murphy Sitorus.

Skema Program MBG: Pelatihan dan Pengawasan Ketat

Dalam pelaksanaannya, program MBG melibatkan tiga orang dari Badan Gizi Nasional (BGN) di setiap dapur yang melayani hingga 3.500 orang per hari. Dapur ini akan dioperasikan oleh 47 orang pekerja yang telah mendapat pelatihan khusus selama satu minggu.

Pekerja MBG diwajibkan bekerja selama 8 jam sehari atau 40 jam dalam seminggu, dan tidak diperkenankan untuk digantikan oleh orang luar. Jika ada pergantian tenaga kerja, harus diambil dari cadangan pekerja yang sudah dilatih sebelumnya.

“Pekerja yang sudah dilatih tidak boleh digantikan oleh orang luar, tapi harus dari cadangan mereka,” tegas Audi.

Sasaran Program: Anak Sekolah hingga Ibu Hamil

Program MBG merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto untuk menanggulangi masalah gizi buruk dan stunting, terutama di wilayah-wilayah yang rentan. Sasaran utama program ini adalah anak-anak di tingkat sekolah dasar dan menengah, serta berpotensi diperluas untuk anak usia dini dan ibu hamil.

Program ini merupakan kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian Pertahanan, dan TNI. BGN memiliki peran krusial dalam memastikan bahwa kualitas nutrisi dalam setiap makanan yang disajikan tetap sesuai standar kesehatan.

Tantangan di Daerah: Standar Berbeda dengan Katering Tradisional

Audi Murphy Sitorus menambahkan bahwa sebagian besar calon vendor makanan bergizi di Toba belum bersedia berpartisipasi karena standar makanan MBG berbeda dengan katering pada umumnya yang biasa mereka tangani, seperti katering untuk pesta adat.

“Kualitas makanan MBG berbeda dengan katering pesta adat yang biasa. Itu yang membuat para calon penyedia ragu untuk bergabung,” ujar Audi.

Saat ini, baru ada dua calon penyedia yang menyatakan minat, yakni Jonny Siahaan dan seorang pengusaha bermarga Marpaung. Namun hingga berita ini diturunkan, keduanya belum menandatangani perjanjian kerja sama.


Kesimpulan

Keterlambatan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Toba menunjukkan adanya tantangan dalam implementasi program nasional di tingkat daerah. Diperlukan pendekatan yang lebih strategis agar pengusaha lokal bersedia turut serta, sehingga manfaat program ini bisa dirasakan oleh masyarakat, khususnya generasi muda yang menjadi prioritas dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia.


Tag: #MakanBergiziGratis #ProgramMBG #Toba #GiziAnak #Stunting #AudiMurphySitorus #PrabowoSubianto #BGN #KementerianPertahanan #BeritaToba #KesehatanAnak